Selasa, 06 April 2010

Buah Naga Penurun Kolesterol

Buah naga kini banyak dicari. Buah ini dipercaya mengandung khasiat yang sangat bermanfaat, utamanya sebagai penurun kolesterol. Buah naga terbilang baru dikenal di Indonesia. Meski begitu, namanya belakangan ini menjadi buah bibir di masyarakat luas.

Penampilan buah ini sangat unik dan menarik. Ukurannya sebesar mangga gedong gincu, dengan warna merah menyala. Kulitnya seperti sisik ular besar (naga), tetapi bukan karena itu buah ini dikenal sebagai dragon fruit.

Pada umumnya buah naga dinamakan sebagai pelepas dahaga, karena kandungan airnya yang sangat tinggi, sekitar 90 persen dari berat buah yang rata-rata mencapai 0,5-1 kilogram. Rasanya juga cukup manis karena kadar gulanya mencapai 13-18 briks. Buah naga termasuk tanaman tropis.

Tanaman ini tumbuh baik pada curah hujan 600-1.300 mm pertahun. Temperatur maksimum berkisar 38-40 derajat Celsius dan berat rata-rata buah ini berkisar antara 300-500 gram. Buah naga termasuk dalam keluarga kaktus.

Badan Litbang Pertanian RI menyebutkan, buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang dan meningkatkan kerja otak.

Menurut Lanita Somali MSc MSEd, Kepala Unit Penelitian, Pengembangan dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Politeknik Kesehatan Jakarta, biji buah naga kaya akan lemak tak jenuh ganda yang bermanfaat untuk kesehatan jantung, mengikat kolesterol yang ada di dalam tubuh, sangat baik untuk sistem peredaran darah, penyeimbang kadar gula, menormalkan kadar gula darah yang dapat menyebabkan kolesterol, mengurangi tekanan emosi, dan menetralkan racun dalam darah.

Kandungan serat buah naga mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram daging buah dan sangat baik untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran pencernaan, serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) yang kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh. Serat pada buah naga tinggi, bagus untuk pencernaan dan menjaga keseimbangan dalam tubuh.

Kadar serat yang terkandung di dalam buah naga sekitar 0,3-0,9 gram. Serat pangannya (dietary fiber) mampu memperpendek transit time, yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan dikeluarkan dalam bentuk feses. Serat pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes melitus, jantung, stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Kolesterol sangat diperlukan oleh tubuh, namun bila kadarnya tinggi dalam plasma darah akan menjadi faktor risiko bagi terjadinya berbagai penyakit pembuluh darah di otak, jantung dan berbagai organ lainnya yang dalam istilah medis disebut sebagai penyakit ‘serebrokardiovaskular’. Penyakit yang termasuk ke dalam golongan penyakit ‘serebrokardiovaskular’ adalah stroke, penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah tepi.

Berbagai hasil penelitian ilmiah menunjukkan buah naga berfaedah bagi kesehatan. Marhazlina M, peneliti Department of Nutrition and Dietetics Faculty of Medicine and Health Sciences Universiti Putra Malaysia, meneliti pengaruh mengkonsumsi buah naga terhadap kadar gula darah dan kolesterol pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang tidak tergantung insulin.

Uji dilakukan terhadap 28 pasien berusia 40-55 tahun. Sukarelawan pasien diberi asupan 400 gram buah naga berdaging merah setiap hari. Darah pasien diperiksa pada minggu pertama pascaperlakuan, empat minggu, dan dua minggu sebelum perlakuan berakhir. Total masa perlakuan tjuh minggu. Darah pasien diperiksa dengan mesin penganalisis kimia otomatis.

Hasil penelitian menunjukkan, kadar kolesterol high density lipoprotein (HDL) —kolesterol baik pasien— meningkat hingga 14,1persen setelah empat minggu perlakuan. Sedangkan kadar gula darah pasien menurun 19,94 persen, kolesterol low density lipoprotein (LDL) —kolesterol buruk— 5,94 persen, dan trigliserida 23,52persen. Kesimpulannya, buah naga berdaging merah berpotensi membantu menurunkan kadar gula darah, dan mencegah risiko penyakit jantung pada pasien diabetes.

0 komentar:

Posting Komentar