Sabtu, 01 Februari 2014

Trik Jitu Mempersiapkan Skripsi dengan Mudah


 

Tahun-tahun terakhir di perguruan tinggi sering kali menjadi ‘momok’ bagi kebanyakan mahasiswa. Mengapa demikian? Menjelang berakhirnya masa kuliah, banyak sekali tugas yang harus dihadapi oleh mahasiswa baik Strata 1 (S1) maupun Strata 2 (S2), salah satu di antaranya adalah penulisan skripsi bagi mahasiswa S1 dan tesis bagi mahasiswa S2. Skripsi/tesis dirasakan oleh mahasiswa sebagai ujian terberat yang mau tidak mau harus dijalani dengan sukses untuk memperoleh gelar sarjana. Siap atau tidak siap, setiap mahasiswa di tahun akhir wajib menghadapi skripsi/tesis. Jika ingin lulus cepat, maka segeralah susun skripsi/tesis Anda. Namun jika tidak, bersiaplah untuk memperoleh gelar ‘mahasiswa abadi’ di kampus Anda. Tentunya Anda tidak menginginkan gelar tersebut bukan?
Saat ini memang telah banyak universitas dan sekolah tinggi yang membuka jalur skripsi dan non-skripsi. Namun keduanya tentu memiliki konsekuensi pertanggungjawaban tersendiri atas ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan. Pada jalur skripsi sudah jelas bahwa mahasiswa harus menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana. Sementara pada jalur non skripsi, mahasiswa harus mengikuti mata kuliah pengganti yang menunjang keahlian dan mengikuti ujian untuk setiap mata kuliah. Selain itu, lulusan jalur non skripsi umumnya terkendala jika ingin melanjutkan ke jenjang program S2, karena tidak semua universitas memiliki kebijakan sama dalam penerimaan mahasiswa program tersebut. Apapun jalurnya, penyusunan skripsi/tesis merupakan salah satu perwujudan dari Tri Darma Perguruan Tinggi, yakni:
  1. Pendidikan dan pengajaran
  2. Penelitian dan pengembangan
  3. Pengabdian pada masyarakat
Kembali pada penyusunan dan penulisan skripsi/tesis, proses ini dinilai penting karena pada prinsipnya lulusan S1/S2 dipersiapkan sebagai tenaga ahli yang harus memiliki pengalaman dalam penelitian. Berkenaan dengan hal tersebut, penyusunan skripsi/tesis sebenarnya tidaklah menakutkan seperti yang selama ini dibayangkan oleh kebanyakan mahasiswa. Istilah ‘menakutkan’ tersebut hanya akan berlaku bagi mahasiswa yang tidak memiliki persiapan, sedangkan bagi mahasiswa yang telah siap, maka akan menghadapi proses tersebut dengan mudah.
Penyusunan dan penulisan skripsi/tesis merupakan rangkaian proses yang saling berkesinambungan untuk menghasilkan suatu karya tulis yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Sebagai suatu proses tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, minimal 3 (tiga) bulan, jika pada setiap tahapan berjalan dengan lancar. Adapun tahapan dalam proses penyusunan dan penulisan skripsi/tesis dapat ditunjukkan melalui skema berikut ini.

Dari skema di atas tampak bahwa penyusunan skripsi/tesis merupakan proses yang cukup panjang. Apa yang harus dilakukan agar memiliki persiapan matang untuk menyusun skripsi/tesis? Secara prinsip, persiapan yang diperlukan mencakup 3 (tiga) faktor yakni kognitif, psikologis, dan finansial yang masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
  • Kognitif
Penyusunan dan penulisan skripsi/tesis tentunya membutuhkan pemikiran yang berbasis ilmu pengetahuan. Artinya, materi yang akan disajikan mencakup permasalahan, teori yang mendasari, dan juga penyelesaian atas permasalahan yang diangkat haruslah dipandang dari sudut pengetahuan faktual yang empiris.
Anda dituntut memiliki gambaran jelas mengenai topik permasalahan yang akan diteliti dan dikaji. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah menguasai intisari dari skripsi/tesis sehingga nantinya lebih mudah dalam mempresentasikan dan ‘memprovokasi’ dosen pembimbing untuk menyetujui topik tersebut.
  • Psikologis
Kesiapan secara kognitif tidak akan berarti jika tidak didukung dengan kesiapan psikologis. Sebagai contoh misalnya, Anda telah memahami dan menguasai permasalahan yang akan diangkat menjadi topik dalam skripsi/tesis, namun Anda tidak memiliki keberanian dan kepercayaan diri untuk mempresentasikannya di depan dosen pembimbing. Apa yang akan terjadi? Anda tidak akan bisa meyakinkan dosen pembimbing Anda bahwa topik tersebut menarik dan layak untuk diteliti serta dikaji lebih lanjut. Hasilnya, pemahaman dan penguasaan Anda secara kognitif terhadap materi skripsi/tesis akan sia-sia. Hal ini juga berlaku sebaliknya. Artinya, jika Anda hanya memiliki keberanian dan kepercayaan diri tetapi tidak didukung dengan kesiapan secara kognitif, maka proses penyusunan dan penulisan skripsi/tesis Anda tidak akan mengalami kemajuan apalagi mencapai finish.
  • Finansial
Anda siap secara kognitif dan psikologis, namun tidak memiliki biaya untuk mendanai proses penyusunan dan penulisan skripsi/tesis, sama juga bohong. Tanpa dana, tentunya proses tersebut tidak dapat dijalankan. Dana dibutuhkan untuk membiayai setiap lembar kertas yang digunakan  mencetak hasil pemikiran Anda baik dalam bentuk proposal maupun rangkaian bab, proses penelitian, pengolahan data, hingga persiapan materi presentasi saat pendadaran skripsi atau pembelaan tesis. Selain itu, biaya penjilidan skripsi/tesis juga perlu Anda siapkan.
Bagaimana mempersiapkan ketiga faktor tersebut dengan mudah? Anda tidak perlu khawatir, berikut ini akan disajikan trik-trik agar Anda memiliki persiapan matang dalam proses penyusunan dan penulisan skripsi/tesis.

1.   Pilih Topik yang Diminati
Apa jadinya jika Anda dihadapkan pada makanan yang tidak Anda sukai? Tentu Anda tidak memiliki selera untuk memakannya. Demikian pula halnya dengan pemilihan topik skripsi/tesis. Pilihlah topik yang Anda minati.
Minat dapat dipahami sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Adanya minat terhadap suatu objek akan memberikan dorongan positif yang kuat untuk mengetahui seluk beluk objek tersebut. Ketika menghadapi suatu objek yang sangat diminati, maka Anda akan bersemangat untuk ‘menguliti’ objek tersebut.
Penyusunan dan penulisan skripsi/tesis merupakan suatu rangkaian proses yang saling terkait. Dari awal hingga akhir proses tersebut, Andalah yang bertindak sebagai subjek, dimana Anda harus menemukan permasalahan atas topik yang dipilih, membangun landasan teori, menentukan metode penelitian, melakukan penelitian, mengolah data penelitian, memecahkan permasalahan yang ada berdasarkan hasil penelitian, dan mempertanggungjawabkan hasil penelitian tersebut. Jika Anda mengambil topik yang tidak diminati, maka Anda sendiri yang akan mengalami kesulitan selama proses penyusunan dan penulisan skripsi/tesis. Berbeda apabila topik yang Anda pilih sesuai dengan minat Anda, maka setiap tahapan dalam proses skripsi/tesis akan dapat dilalui dengan lebih mudah.

2.   Lakukan Survei Pendahuluan
Secara prinsip suatu proses apapun dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Dalam konteks penyusunan skripsi/tesis juga tidak lepas dari faktor kedua faktor tersebut. Khusus untuk faktor eksternal, Anda bisa saja menghadapi keterbatasan literatur, keterbatasan waktu konsultasi dengan dosen pembimbing, penolakan dari responden, dan lain sebagainya. Beragam faktor tersebut tentunya tidak bisa Anda kendalikan. Meskipun demikian, setidaknya Anda dapat mengantisipasi agar faktor-faktor tersebut tidak menjadi kendala. Bagaimana caranya? Lakukan survei pendahuluan.
Secara teknis survei pendahuluan dapat dilakukan dengan wawancara dan observasi sederhana terhadap faktor-faktor yang berkaitan dengan proses penyusunan dan penulisan skripsi/tesis. Survei pendahuluan tersebut tentunya dilakukan secara non-formal sebatas untuk memperoleh informasi berkenaan dengan setiap tahapan yang akan dilakukan.

3.   Lakukan Pendekatan Dengan Dosen Pembimbing
Kebijakan terhadap penentuan dosen pembimbing pada setiap kampus tidak selalu sama. Ada yang sudah ditentukan, dan ada pula yang memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk memilih sendiri dosen pembimbingnya.
Jika dalam kampus Anda berlaku kebijakan yang pertama, yakni dosen pembimbing sudah ditentukan, maka cobalah untuk melakukan pendekatan dengan dosen pembimbing. Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui karakter dari dosen pembimbing tersebut, mencakup sifat, kebiasaan, kegemaran, dan juga hal-hal yang tidak disukai. Secara umum dosen pembimbing akan lebih menyukai mahasiswa yang aktif, cerdas, kritis, disiplin, dan tepat waktu. Apabila Anda menerapkan hal-hal tersebut, dosen pembimbing yang terkenal ‘killer’ sekalipun akan rela dan senang membimbing Anda.
Sementara bagi Anda yang memiliki kebebasan untuk memilih dosen pembimbing, ada trik tersendiri. Untuk memperoleh pembimbingan skripsi/tesis yang maksimal, pilihlah dosen pembimbing yang memiliki ‘jam terbang’ standar. Artinya, dosen pembimbing tidak disibukkan dengan aktivitas baik di dalam maupun di luar kampus. Selain itu, jumlah mahasiswa yang dibimbing tidak terlalu banyak. Dengan begitu, dosen pembimbing akan memiliki waktu lebih banyak untuk memberikan bimbingan skripsi/tesis, sehingga proses yang nantinya Anda lalui tidak akan mengalami banyak hambatan.

4.   Konsultasikan Judul yang Dipilih Dengan Dosen Pembimbing
Perbedaan persepsi mengenai topik skripsi/tesis antara mahasiswa dengan dosen pembimbing bisa jadi menimbulkan komunikasi yang salah di antara keduanya. Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai judul yang dipilih.
Perlu Anda sadari bahwa dosen pembimbing bukanlah orang yang maha pintar dan maha mengetahui segala permasalahan. Meskipun demikian, jangan pula Anda meremehkan kemampuan mereka secara intelektual dan empiris. Anda hanya butuh rasa percaya diri ketika berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Ada baiknya jika Anda memberikan penjelasan singkat mengenai judul tersebut dan permasalahan yang akan dikaji. Hal ini dimaksudkan agar dosen pembimbing memiliki persepsi dan sudut pandang yang sama dengan Anda mengenai judul dan permasalahan yang diajukan. Jangan pernah takut untuk berargumen meski di depan dosen pembimbing, karena dari kemampuan berargumen itulah dosen pembimbing bisa menilai kapasitas Anda dalam memahami permasalahan dari judul yang dikonsultasikan.

5.   Siapkan Literatur yang Dibutuhkan
Ketika menentukan judul, pastikan bahwa judul tersebut didukung dengan teori-teori yang mudah ditemukan di beragam literatur baik buku, jurnal, artikel, dan lain sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar pada saat penyusunan landasan teori, Anda tidak mengalami kesulitan menemukan teori-teori pendukung judul yang dipilih.
Literatur yang dipersiapkan sejak awal akan memberikan manfaat bagi Anda, di antaranya adalah:
  • Anda akan merasa lebih tenang karena telah menemukan bahan atau sumber untuk menyusun landasan teori berkenaan dengan permasalahan dari judul yang akan dikaji lebih dalam.
  • Anda bisa menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai permasalahan yang dikaji dengan membaca beragam literatur tersebut.
  • Anda bisa memperoleh gambaran mengenai beragam permasalahan dan solusinya terkait dengan judul skripsi/tesis Anda.
6.   Siapkan Dana
Ketersediaan dana menjadi salah satu faktor yang turut berperan dalam memberikan tekanan pada mahasiswa. Banyak mahasiswa yang menginginkan agar penyusunan skripsi/tesis berbiaya rendah. Namun, seringkali rencana tidak sesuai dengan kenyataan, sehingga dana yang telah disiapkan tidak cukup untuk membiayai seluruh proses penyusunan skripsi/tesis.
Lantas, bagaimana caranya memperoleh tambahan dana atau setidaknya menghemat biaya skripsi/tesis? Proses penyusunan skripsi/tesis memang membutuhkan konsentrasi. Namun, untuk memenuhi kebutuhan dana, Anda bisa mencari pekerjaan paruh waktu,  misalnya saja memberi les tambahan siswa SD atau SMP secara privat.
Segala sesuatu jika dipersiapkan dengan baik umumnya akan memperoleh hasil yang baik juga. Demikian pula halnya dengan penyusunan dan penulisan skripsi/tesis. Oleh sebab itu, persiapkan dengan matang skripsi/tesis Anda agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Sumber : Sumber 

1 komentar:

  1. Nice Post Jangan Lupa Kunjungi http://jasapembuatanskripsimurahsurabaya.blogspot.com/

    BalasHapus